Seharian di bakar panas matahari
Bila malam di salai panas bumi
Putih kulit berubah hitam
Peluh di badan melukis ruam .
Bagai orang orang terpacak di tengah bendang
Bisu tanpa bicara
Bergoyang di tiup bayu
Menakutkan burung burung terbang lalu
Itu lah tugasnya yang di mahu .
Diam tapi berbakti
Jangan tanya pakaian untuk di ganti
Tak perlu teduh kerana topi sudah di beri .
Orang orang tidak akan mati
Dia tiada nyawa di dalam diri
Di situlah dia kalau tidak di ubah lagi ...
saniza . Kuala Lumpur . 21 Muharram 1431 .
Aku
Hati perasaan dan diri
Ku tulis susunan berbahasa ini
Untuk di nikmati diri
Juga anda yang sudi
Kurang silap usah di caci .
Citaku bukan sasterawan terbilang
Aku senang begini
Manusia kecil biasa biasa .
Punya hati punya rasa bebas berbicara .
Bila terbayang cinta
Akulah perindu ...
Saniza . K.Lumpur . 1431 .
Langgan:
Catat Ulasan (Atom)
walau badan hancur lebur, perjuangan harus diteruskan...
BalasPadamjangan dikisah panasnya jeritan sang mentari..
itu semua hanyalah dugaan agar lebih kuat..
tentang pepatung penghalau burung di bendang kan?
BalasPadamnice dik
salam karya
Salam..
BalasPadamWalau panas membakar diri
walau badan hancur berkecai
perjuangan jadi keutamaan diri
moga hidup tidak terkulai.
Tiada mulut untuk bicara
BalasPadamTapi cukup berwajah durja
Bebakti pada semesta
Sampai bila...
Hanya kau yang tau saniza
hehe jgn mare
Selamat berpuisi...